Rabu, 16 April 2014

Potensi gelombang laut terhadap PLT gelombang



Potensi Energi Gelombang Laut di Indonesia
 
Indonesia merupakan Negara kepulanan yang memiliki laut yang sangat luas dengan ombak yang sangat besar yang memiliki potensi terpendam dan belum termanfaatkan, terutama dalam bidang energy. Luas perairan Indonesia hampir 60% dari luas wilayahnya, tentu memiliki garis pantai yang sangat panjang. Badan Informasi Geospasial (BIG) menyebutkan, total panjang garis pantai Indonesia adalah 99.093 kilometer, hampir 100 kali panjang Pulau Jawa Dengan garis pantai yang panjang tersebut, potensi energi ombak sangat besar yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga gelombang.
Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Norwegia sejak tahun 1987, didapat banyak daerah-daerah pantai Indonesia yang berpotensi sebagai pembangkit listrik bertenaga ombak yang lokasinya tersebar di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, di atas Kepala Burung Irian Jaya, dan sebelah barat Pulau Sumatera yang sangat sesuai untuk menyuplai energi listrik.
Secara umum, potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik dapat dibagi kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy) dan energy panas laut (ocean thermal energy). Kecepatan arus pasang-surut di perairan pantai-pantai Indonesia umumnya kurang dari 1,5 m/detik, kecuali di selat-selat diantara pulau-pulau Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur, kecepatan signifikannya bisa mencapai 2,5 - 3,4 m/detik. Arus pasang-surut terkuat yang tercatat di Indonesia adalah di Selat antara Pulau Taliabu dan Pulau Mangole di Kepulauan Sulawesi, Propinsi Maluku Utara, mencapai kecepatan 5,0 m/detik, namun durasinya hanya mencapai 2-3 jam per hari. Berbeda dengan energi gelombang laut yang hanya terjadi pada kolom air di lapisan permukaan saja, arus laut bisa terjadi sampai pada lapisan yang lebih dalam dan bahkan sampai ke dasar laut. Kelebihan karakter fisik arus laut ini memberikan peluang yang lebih optimal dalam pemanfaatan konversi energi kinetic menjadi energi listrik.

Road Map Penelitian dan Pengembangan Energi Arus Laut di Indonesia



Penelitian karakteristik arus laut yang telah dilakukan oleh Puslitbang Geologi Kelautan (PPPGL) diawali pada tahun 2005 berkolaborasi dengan Program Studi Oceanografi ITB. Pengukuran arus laut dilakukan menggunakan ADCP (Accoustic Doppler Current Profiler) di Selat Lombok dan Selat Alas dalam kaitan dengan rencana penyiapan lokasi dan instalasi untuk Turbin Kobold buatan Italia yang berkapasitas 300 kW di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi.
Tahun  2006 - 2010 telah dilaksanakan penelitian karakteristik arus laut di berbagai selat di Nusa Tenggara Timur, yaitu di Selat Lombok , Selat Alas, Selat Nusa Penida, Selat Flores, dan Selat Pantar.
Prototipe turbin pertama telah dibangun secara kemitraan bersama Kelompok Teknik T-Files ITB dan PT Dirgantara Indonesia, dengan mengadopsi dan memodifikasi model turbin Gorlov skala kecil (0,8 kW/cel). Kelompok T-Files ITB adalah kelompok mahasiswa yang terdiri dari berbagai latar belakang keilmuan yang secara langsung dibimbing oleh  Prof. Iskandar Alisyahbana (Alm), mengembangkan berbagai jenis pembangkit listrik tenaga arus laut skala kecil. Salah satu prototipe perangkat pembangkit listrik hasil rakitan perdana telah diuji-coba di kolam uji PPPGL Cirebon dan tahun 2008, dilanjutkan dengan uji lapangan tahun 2009 di Selat Nusa Penida sehingga telah berhasil memperoleh "proven design" yang cocok untuk diterapkan pada perairan yang berkarakteristik selat (arus pasang surut).
Prototipe dalam skala besar (> 80 kW) direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2012-2014 oleh institusi terkait lainnya yang berkewenangan (Ditjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Puslitbangtek EBTKE, Kementerian Ristek, BPPT, dsb.) untuk mengembangkan dan meningkatkan status skala prototipe menjadi skala pilot dan skala komersial.
Diharapkan pada tahun 2025 energi listrik tenaga arus laut yang dihasilkan dari berbagai pembangkit (PLTAL) akan menunjang pencapaian proporsi 5% berbagai energi terbarukan dari sasaran kebijakan energi 25% bauran energi Indonesia, sesuai dengan visi bauran energi 25-25.
Road map penelitian karakteristik arus laut serta estimasi daya listrik yang telah dilaksanakan oleh PPPGL sampai tahun 2010 di perairan Nusa Tenggara, seperti yang ditunjukkan table dibawah ini.
No
Selat Lombok
Selat Nusa Penida
Selat Larantuka
Selat Pantar
Keterangan
1
1.8-2.4 m/det
0.5-3.2 m/det
1.5-3.4 m/det
1.5-3.1 m/det
Kecepatan arus
2
15 m2
40 m2
40 m2
40 m2
Luas Turbin
3
70-150 kW
200-400 kW

50-250 kW
Daya LIstrik
4
Tahun 2006
Tahun 2007 & 2009
Tahun 2008
Tahun 2010




Kamis, 20 Maret 2014

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang

Perkembangan ilmu pengetahuan telah memberikan dampak positif bagi perkembangan teknologi dalam semua aspek bidang, termasuk energy, saat ini isu tentang energy tetap menjadi isu yang menarik untuk diperbincangkan. Hampir semua elemen bisa dijadikan pembangkit listrik, salah satunya adalah energi yang berasal dari laut. Potensi energi laut ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan potensi energi fisis/kimia yang dikandung menjadi energi listrik dengan cara mengkonversikannya, klasifikasi potensi energi laut ini diantaranya adalah; energi panas laut, energi gelombang laut, energi arus laut, energi pasang-surut, dalam studi pemanfaatan energi panas laut dan gelombang. Gelombang laut saat ini sudah banyak di manfaatkan di dunia, termasuk di Indonesia. Hanya saja untuk potensi nya sendiri belum termanfaatkan secara maksimal.

Gelombang laut adalah peristiwa naik turun nya air dengan arah tegak lurus permukaan air sehingga membentuk gelombang sinusoidal. Deskripsi tentang sebuah gelombang hingga kini masih belum jelas dan akurat, oleh karena  permukaan laut merupakan suatu bidang yang kompleks dengan pola yang selalu berubah dan tidak stabil (Garrison, 1993). Gelombang merupakan fenomena alam penaikan dan penurunan air secara periodik  dan dapat dijumpai di semua tempat di seluruh dunia. Gross (1993) mendefenisikan gelombang sebagai gangguan yang terjadi di permukaan air. Sedangkan Sverdrup at al, (1946) mendefenisikan gelombang sebagai sesuatu yang terjadi secara periodik terutama gelombang yang disebabkan oleh adanya peristiwa pasang surut.

Masa air selalu bergerak, hal tersebut disebabkan karena energy tiupan angin yang melintasi permukaan air sehingga menimbulkan gelombang dan arus. Bentuk gelombang tidak lah menentu, gelombang yang terbentuk bergerak menjauhi pusat gelombang menuju ke segala arah dan merambat berpuluh-puluh kilometer sampai ke tepi pantai dengan cara melepaskan energy dalam bentuk hempasan gelombang.

Adapun factor-faktor yang menyebabkan terjadinya gelombang laut adalah sebagai berikut

1.      Gelombang yang disebabkan oleh angin

Gelombang pada umumnya disebabkan oleh angin yang bertiup melintasi permukaan air, angin mentransferkan energy nya sehingga menyebabkan keadaan air tidak seimbang dan masa air bergerak. Pergerakan terserbut merambat dan menyebabkan terjadinya gelombang. Tinggi gelombang rata-rata yang dihasilkan oleh angin merupakan fungsi dari kecepatan angin, waktu dimana angin bertiup, dan jarak dimana angin bertiup tanpa rintangan.Umumnya semakin kencang angin bertiup semakin besar gelombang yang terbentuk  dan pergerakan gelombang mempunyai kecepatan yang tinggi sesuai dengan panjang gelombang yang besar.

2.      Gelombang yang disebabkan oleh pasang surut

Gelombang pasang surut yang terjadi di suatu perairan yang diamati adalah merupakan penjumlahan dari komponen-komponen pasang yang disebabkan oleh gravitasi bulan, matahari, dan benda-benda angkasa lainnya yang mempunyai periode sendiri. Tipe pasang berbeda-beda dan sangat tergantung dari tempat dimana pasang itu terjadi (Cappenberg, 1992).

3.      Gelombang yang dihasilkan dari angin putting beliung

Gelombang yang dihasilkan dari angina puting beliung tinggi nya bisa mencapai 10 meter, hal tersebut disebabkan karena pergerakan yang dilakukan oleh angin tersebut sangat lah besar, sehingga menyebabkan energy air yang ditimbulkan juga besar. Gelombang dari angin ini bisa menyebabkan kerusakan di tepi pantai atau bahkan di daratan.

4.      Gelombang yang disebabkan oleh tsunami

Gelombang yang disebabkan oleh tsunami terjadi karena adanya pergerakan dari permukaan dasar air laut yang terjadi karena adanya aktivitas vulkanis, atau pergeseran lempengan bumi. Panjang gelombang tipe ini dapat mencapai 160 Km dengan kecepatan 600-700 Km/jam. Gelombang jenis ini pernah terjadi di beberapa Negara seperti Indonesia dan jepang.

5.      Gelombang yang disebabkan oleh seiche

Gelombang seiche merupakan standing wave yang sering juga disebut sebagai gelombang diam atau lebih dikenal dengan jenis gelombang stasioner. Gelombang ini merupakan standing wave dari periode yang relatif panjang dan umumnya dapat terjadi di kanal, danau dan sepanjang pantai laut terbuka. Seiche merupakan hasil perubahan secara mendadak atau seri periode yang berlangsung secara berkala dalam tekanan atmosfir dan kecepatan angin (Pond and Picard, 1978).

 

 

D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik

D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik
D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik merupakan salah satu program studi yang bergerak dalam bidang pendidikan vokasi, yaitu pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan dalam bidang energy dan di khususkan kepada sebuah system pembangkit listrik. Mahasiswa D4 dipersiapkan lulus selama 4 tahun dengan mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan (S.St) dengan kompetensi lulusan nya sebagai berikut :
1.      Memiliki kejujuran, kepribadian mandiri, berdedikasi tinggi dan penuh tanggung jawab pada profesinya
2.      Mempunyai kemampuan manajerial, berwawasan lingkungan dan berjiwa enterprenuership
3.      Mampu berkomunikasi melalui gambar teknik sesuai dengan standar yang berlaku
4.      Mampu mengoperasikan dan memelihara sistem pembangkit
5.      Mampu menggunakan dan memilih mesin-mesin (listrik, thermal dan fluida) sesuai dengan kebutuhan
6.      Mampu membuat desain rinci suatu pembangkit tenaga listrik
7.      Mampu melakukan penilaian (review) desain pembangkit listrik
8.      Mampu merencanakan dan melaksanakan konstruksi/instalasi pembangkit tenaga listrik atau bagian-bagiannya
9.      Mampu melakukan komisioning pembangkit listrik atau bagian-bagiannya.
Nah itu adalah daftar lengkap kompetensi lulusan yang harus dipenuhi yang pada intinya lulusan D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik harus memiliki sikap yang professional, mampu membuat sebuah system pembangkit tenaga listrik, mengoprasikan, menilai system kerja pembangkit, dan diharapkan mampu menjadi seorang pengusaha. Salah satu contoh system pembangkit ini adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang digunakan untuk menghasilkan listrik yang diguakan oleh masyarakat secara luas.
Apa aja sih yang dipelajari di D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik??
Semester 1
No
Mata Kuliah
Jumlah SKS
1
Matematika Terapan I
3
2
Fisika Terapan
3
3
Sumber-sumber dan Konversi Energi
2
4
Rangkaian Listrik
4
5
Dasar Keteknikan
2
6
Gambar Teknik 1
2
7
Pendidikan Agama
3
8
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
2

Jumlah SKS
21

Semester 2
No
Mata Kuliah
Jumlah SKS
1
Matematika Terapan II
3
2
Termodinamika Teknik
3
3
Bahasa Indonesia
3
4
Instrumentasi dan Pengukuran
3
5
Elektronika
3
6
Gambar Teknik II
2
7
Mekanika Teknik
2
9
Kimia Terapan
3
Jumlah SKS
22

Semester 3
No
Mata Kuliah
Jumlah SKS
1
Neraca Massa dan Energi
2
2
Perpindahan Panas
3
3
Mekanika Fluida
2
4
Bahasa Inggris 1
2
5
Teknik Bahan
2
6
Sistem Kontrol
4
7
Mesin Listrik 1
4
8
Sistem Pemipaan
2
Jumlah SKS
21

Semester 4
No
Mata Kuliah
Jumlah SKS
1
Bahasa Inggris II
2
2
Teknik Pemograman Komputer
3
3
Mesin Listrik II
4
4
Mesin Thermal
4
5
Mesin Fluida
4
6
Elemen Mesin
2
7
Boiler
2

Jumlah SKS
21

Semester V
No
Mata Kuliah
Jumlah SKS
1
Bahasa Inggris III
2
2
Elektronika Daya
4
3
Turbin Uap dan Gas
2
4
Pemurnian dan Pengolahan Air
2
5
Sistem Pendingin Pembangkit
2
6
Operasi Pembangkit Tenaga Listrik
3
7
PLT Alternatif
3
Jumlah SKS
18

Semester VI
No
Mata Kuliah
Jumlah SKS
1
Ekonomi Teknik
2
2
Teknik Tegangan Tinggi
3
3
Proteksi Listrik dan Switch Yard
3
4
Penanganan Bahan Bakar
2
5
SCADA
2
6
Trafo Daya
3
7
Perancangan Pembangkit Tenaga Air
4
Jumlah Sks
19

Semester VII
No
Mata Kuliah
Jumlah SKS
1
Perancangan Pembangkit Tenaga Thermal
4
2
Manajemen Energi
2
3
Manajemen Perawatan & Perbaikan
2
4
Dampak dan Proteksi Lingkungan
2
5
Kerja Praktek Lapangan
4
Jumlah SKS
14

Semester VIII
No
Mata Kuliah
Jumlah SKS
1
Kewirausahaan
2
2
Manajemen Proyek
2
3
Pendidikan Kewarganegaraan
3
4
Skripsi
6
Jumlah SKS
13

Nah kalau buat Prospek kerja lulusan nya??
Prospek kerja lulusan di D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik, biasanya lulusan nya ditempatkan dalam bidang industry yang meliputi
1.      Pembangkitan Tenaga Listrik
2.      Konsultani
3.      Konstruksi
4.      Industry Manufaktur
5.      Industri Penambangan
6.      Industry Proses
7.      Bidang Utlitas Perhotelan
8.      Bidang Utilitas Rumah Sakit
9.      Bidang Utilitas Gedung dan Kawasan Industri
Tenang aja nih kalau kuliah di POLBAN insyaallah bisa dapet kerja kok asal kan kita mau berusaha, karena mau itu kuliah di Universitas terbaik pun tanpa usaha semua nya sia-sia, tapi yang sejalan dengan program studi ini adalah dipersiapkan untuk bekerja atau jadi konsultan di bidang pembangkit energy listrik, seperti PLTA, PLTU, dan lain sebagai nya
Kalau fasilitas di D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik sepetti apa?
1.      Lab. Sistem Energi Termal
- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU): boiler, superheater, turbin uap, generator, sistem instrumentasi dan kontrol, uji isolasi panas, nozzle dan ejektor
- Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) lengkap dengan instrumentasi, kendali, sinkron PLN dan beban pemakaian sendiri
- Engine Test Bed.
2.      Lab. Pembangkit Energi Hidro
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (Turbin Francis dan Turbin Kaplan), dan fasilitas sinkron dengan PLN
- Pump Test Rig
- Fan Test Set
- Piping Plant.
3.      Lab. Energi Terbarukan
- Turbin angin
- Modul sel surya (kapasitas: 20 kWp) dan Hybrid System dengan Diesel
- Solar Heater
- Mikrohidro
- Biodigester.
4.      Instrumentasi dan Kontrol Energi
- Alat ukur listrik dan mekanik
- Instrumentasi dan System kendali: analog, digital & PLC;
- Modul Kendali Tekanan
- Modul Kendali Temperatur
- Kendali Frekuensi pada PLTA
- Kendali Putaran pada PLTU
- Solar tracker
5.      Lab. Konversi Energi Listrik
- Mesin-mesin listrik al: Motor & Generator DC maupun AC, Transformator
- Elektronika daya: Rectifier, AC-regulator, DC-chopper dan Inverter.
6.      Lab. Tegangan Tinggi dan Penyaluran.
- Peralatan uji tegangan tinggi (AC maupun DC)
- Peralatan uji tegangan tinggi impuls
- Partial discharge.
7.      Lab. Audit Energi
- Peralatan audit energi listrik (al.: Power Quality Analyzer)
- Peralatan audit penerangan (al.:Luxmeter)
- Peralatan penghemat energi.